Berawal dari Sebuah Pengharan

Tema : Pengharapan
By: Eva Waworuntu
 
Berawal dari Sebuah Pengharapan

Dan Pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
~Roma 5:5~


       Pada tanggal 7 Desember 1998 di bagian Armenia, terjadi gempa dengan kekuatan 6,9 skla richter yang menghancurkan sebuah gedung sekolah. Di tengah suasana panik, seorang bapak berlari menuju sekolah tersebut, dimana anaknya menuntut ilmu. Sesampainya di sana, ia langsung menuju ke ruang kelas anaknya, yang kini tampak tidak berbentuk seperti ruangan kelas lagi. Dengan berlinang air mata, ia mulai menggali dan mengankat batu-batu yang bertumpuk disana. Setelah delapan belas jam menggali, ia mendengar suara dari bawah reruntuhan. Dia mengangkat sebuah batu besar dan berteriak “Armando!” dan dari kegelapan di bawah itu terdengan suara kecil, “Papa!” kemudian terdengarlah suara teriakan anak-anak lain yang selamat. Para orang tua murid terkejut dan bersyukur saat menyaksikan dan mendengar teriakan anak-anak itu. Mereka menemukan 14 anak yang masih hidup. Armando dengan semangat berkata kepada teman-temannya, “Lihat, aku sudah bilang, kan, papaku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita!”
Sang ayah tetap bersikeras menemukan anaknya, dan si anak pun tetap bertahan ditengah situasi yang buruk karena mereka sama-sama memiliki pengharapan. Dalam menjalani hidup, banyak orang yang optimis, namun tidak sedikit pula yang melangkah tanpa harapan. Mereka berpikir, “Ya, hidupku pasti begini-begini saja. Sama dengan tahun-tahun sebelumnya.” Mungkin memang ada benarnya, namun bukan berarti kita harus kehilangan harapan dan semangat bukan?
Barbara Pletcher mengatakan, “Pemenang sejati dalam hidup ini adalah mereka yang melihat pada tiap keadaan dengan harapan bahwa mereka dapat menghadapi keadaan tersebut, atau membutnya menjadi lebih baik.”
Rom.5:5 Paulus bicara mengenai pengharapan kita ke depan itu berharap menantikan sesuatu, pengharapan itu begitu indah. Memang memegang pengharapan itu tidak gampang karena sering perasaan kita mixed dan bercampur aduk. Kadang-kadang perharapan itu bisa menimbulkan perasaan hati yang sudah lama menanti tetapi hal itu tidak kunjung terealisir di dalam hidup kita, maka munculah perasaan kecewa. Dalam ayat ini Paulus menyatakan suatu hal yang begitu indah, pengharapan kita kepada Tuhan tidak mengecewakan.
Jika kita mencintai Kristus dengan sepenuh hati, dan percaya dan mengerti bahwa tangan kasih setia Tuhan tetap beserta kita, hasil dari pengharapan kita adalah bukan hanya terhibur karena mengalami peristiwa yang indah, tapi juga terhibur karena dalam kesulitan dan penderitaan pun kita masih dikuatkan untuk menghadapi itu semua.
Ada satu ilustrasi lagi; Dua minggu setelah gempa besar mengguncang Haiti , tim SAR pesimis. Mana mungkin masih ada orang yang bisa bertahan hidup, setelah lebih dari 10 hari tidak makan, tidak minum, dengan tubuh terjepit reruntuhan? Mereka keliru! Emanuel Buteau ditemukan masih hidup. Segera pemuda ini dilarikan ke Rumah Sakit darurat. Setelah pulih, wartawan bertanya, "Apa yang membuatmu bisa bertahan?" Ia menjawab: "Selama terjepit, saya terus berseru memohon pertolongan Tuhan. Pengharapan saya tidak sia-sia. Kuasa-Nya bekerja!"
Harapan akan membuat kita tersenyum, saat semua orang menangis. Harapan membuat kepala kita tetap tegak menatap jauh ke depan, saat begitu banyak tantangan yang menghadang. Harapan merupakan kekuatan yang diberikan Tuhan agar kita dapat terus berjuang. Harapan akan menunjukkan arah, ketika kita mulai kehilangan tujuan.
Hidup akan terasa lebih hidup jika kita masih menyimpan sejuta harapan dan tekad di hati. Banyak hal yang dapat kita raih dan wujudkan dengan sebuah harapan, karena itu jangan pernah kehilangan harapan dan tekad di dalam hidup Anda. Tidak ada yang dapat dicapai sebelum Anda memulainya. Kesuksesan akan lebih cepat diperoleh saat Anda mengharapkannya.
Apapun yang berada didepan kita, entah itu baik, buruk, menyenangkan, menakutkan, hadapilah sambil terus berharap bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan tak akan mengecewakan orang-orang yang mengasihi-Nya.
Pengharapan itu bagai jangkar. Begitu ditancapkan ke dasar laut, kapal menjadi mantap. Punya pegangan. Tidak diombang-ambingkan ombak. Pengharapan membuat orang beriman bisa berjalan mantap, walau janji Tuhan belum genap.
Apakah hari-hari kita memiliki banyak masalah dan untuk keluar dari sana kita mengandalkan kekuatan orang lain? Atau kita kuatir dengan masa depan kita sehingga kita menaruhkan hal tersebut kepada orang-orang yang memiliki jabatan diatas kita? Dalam kasih, percayalah hanya pada Tuhan. Serahkan semua itu kepada-Nya. Lihat, ketika kita menjadikan Tuhan sebagai tempat pengharapan maka hidup kita  akan terjaga aman dan senantiasa diberkati.

  Tuhan adalah tempat terbaik kita menaruh harapan-harapan kita.  


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar